Selasa, 18 November 2014

BAHAN RENUNGAN




PAHLAWAN Vs PAHLAWAN KESIANGAN

 
Sambiroto Village : Pahlawan adalah satu kata banyak makna, setidaknya menurut bahasa Sansekerta kata pahlawan bermakna "phala-wan" yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama. pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. 
Adakah pahlawan itu di wilayah kita? lalu seperti apakah mereka berjuang, apakah mereka termasuk pahlawan . Dalam sekala kecil kita adalah pahlawan dari mimpi-mimpi yang akan kita wujudkan, dalam sekala kecil pula`pahlawan-pahlawan lahir. Tapi apakah kita salah satu diantara yang kecil-kecil tersebut ? Coba mari berkaca, apakah setiap yang kita lakukan, kita masih butuh apresiasi dan sanjungan ? Apakah yang tiap kali kita katakan, memiliki pamrih dan berharap mempengaruhi orang yang kita ajak bicara ? Dan apakah kita termasuk orang yang gila upacara dan perayaan sehingga kita memiliki kesempatan untuk berpidato yang berapi-api mengacungkan jari dan membakar semangat masyarakat namun berharap tepuk tangan? Lebih dari itu apakah kita masih menerima amplop-amplop tanda terimakasih dari setiap orang yang membutuhkan kita?


Untuk itulah cermin itu dibuat, agar kita kembali menjadi pahlawan bagi mimpi-mimpi kita. Agar kita lebih tahu diri dan berupaya berkompetisi sehingga secara sosial menjadi manusia politik, bukan sekedar politisi atau politisi kampung. Manusia politik selalu berbuat meski tanpa kapasitas material dan modal, manusia politik senantiasa menyandarkan hidupnya pada semangat dan bukan semata-mata uang. Uang bagi manusia politik cuma media untuknya sampai pada sebuah tempat dimana dia akan memperjuangkan nasib kaum dan bangsanya. Selebihnya dia lupa miskin, dia lupa bahwa semua hartanya habis untuk berjuang dan menikmati kehidupan yang sederhana. Bukan pula memanfaatkan uang rakyat agar dirinya bisa tampil terdepan dan berkoar tentang prestasi, karena prestasi manusia politik diperoleh dari keringgatnya sendiri tanpa fasilitasi dari anggaran pemerintah. Manusia politik mengedepankan proses, karena dia percaya bahwa proses yang baik akan menghasilkan situasi yang baik pula meski hasilnya bukan yang terbaik.


Lalu siapa Politisi / Politisi Kampung itu ? Jelas beda antara manusia politik dengan politisi. Politisi hanya berpikir eksistensi tanpa memperdulikan proses, mereka berlomba mencari pengaruh karena rasa takut. Mereka berlomba mendapat pengakuan karena mereka bukan siapa-siapa pada awalnya. Mereka memiliki kecenderungan membuat jaringan pembodohan, sebuah jaringan yang dibuat untuk mengelabui banyak orang. Mereka senang membuat orang lain bergantung padanya, mereka adalah orang-orang yang senang dipuji dan suka bila dihormati. Kewibawaan bagi mereka adalah hal yang mutlak, karena dengan itu mereka dapat mencari sumber-sumber dana untuknya berkampanye dan menjadi orang paling terdepan.

Politisi dalam kehidupanya selalu gelisah dan resah karena semua yang dimakannya berasal dari yang bukan haknya. Saat matahari terbit dengan pakaian kebesaran dan kuda kebanggaannya seolah dialah panglima atas keadilan dan kebenaran. Bahkan saat berbicara dan seluruh estetika penampilan selalu keluar darinya Kebesaran nama Alloh. Namun bila malam menjemput tangisan lirih hatinya semakin lama tak terdengar lagi, karena hijab atasnya yang sudah menebal. Meskipun dalam alam pikirnya mengatakan, bahwa benar-benar yang dilakukanya tidak salah, akalnya selalu membela perilakunya. Tapi coba kita lihat saja dalam kehidupanya, seiring perjalanan waktu pasti terungkap.


Jaman memang sudah berubah, Tidak jelas lagi Siapa Pahlawan dan Siapa Pecundang. Karena arti makna pahlawan itu sendiri sudah ditempeli hadist - hadist palsu. Pemaknaan kata pahlawan itu sendiri sudah tergerus dan di otak-atik oleh akal dan bukan dirasakan dengan hati. Pahala sebagai dasar memiliki gelar pahlawan telah disalah artikan, kebanyakan orang berlomba-lomba mencari dan menjadikan setiap yang dilakukannya sebagai ladang pahala, namun melupakan proses. Baginya pahala bisa dicetak dengan cara apapun, meski dengan cara mencuri dan menghilangkan hak orang lain.

Rabu, 01 Oktober 2014

GAPURA SAMBIROTO

GAPURA SAMBIROTO VILLAGE

Gambar : Rencana Pembuatan Gapura Sambiroto


Gapura juga sering diartikan sebagai pintu gerbang. Dalam bidang arsitektur gapura sering disebut dengan entrance, namun entrance itu sendiri tidak bisa diartikan sebagai gapura. Simbol yang dimaksudkan disini bisa juga diartikan sebuah ikon suatu wilayah atau area. Secara hirarki sebuah gapura bisa disebut sebagai ikon karena gapura itu sendiri lebih sering menjadi komponen pertama yang dilihat ketika kita memasuki suatu wilayah.
Sebagai putra kelahiran Dusun Sambiroto rasanya pengin sekali setiap kali pulang kampung dan saat memasuki dusun bisa melihat sebentuk bangunan berupa gapura yang bisa menjadi identitas dan kebanggaan dari Sambiroto.

Rabu, 23 Juli 2014

SAFARI RAMADHAN BUPATI MADIUN



SAFARI RAMADHAN BUPATI MADIUN


Bupati Madiun, Bapak H. Muhtarom, S.Sos. melaksanakan Safari Ramadhan pada bulan Suci Ramadhan 1435 Hijriyah. Acara Safari Ramadhan pada tanggal 11 Juli 2014 dilaksanakan di Masjid Baitur Rohman Dusun Sambiroto (Sambiroto Village), Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.
Selain melaksanakan salat isya, tarawih dan witir, Bupati Madiun dan rombongan serta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) itu juga memberikan bantuan perawatan masjid serta pembagian bantuan bagi kaum duafa yang menjadi jamaah masjid itu. Acara di masjid yang selama ini dipimpin Kyai Kasbani itu, cukup meriah lantaran usai salat Tarawih dan Witir ada pembagian bantuan itu. Apalagi, usai pembagian bantuan Bupati Madiun melaksanakan silaturrahmi dengan seluruh jamaah.
"Alhamdulillah kita dapat bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan. Di bulan yang penuh berkah dan rahmat ini mari tingkatkan amal dan ibadah. Upaya itu harus dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya paska Ramadhan," ujar Bupati Madiun, Jumat (11/7/2014) malam.
Sedangkan mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Bupati mengingatkan saat puasa dan menjelang datangnya Hari Raya idul Fitri, kebutuhan hidup meningkat. Bagi mereka yang punya pendapatan lebih mungkin bisa dengan mudah memenuhi segala kebutuhannya.
" Tetapi yang pendapatannya kurang dan kebutuhannya banyak itu bisa menjadi penyebab terjadinya rawan Kamtibmas. Untuk itu kami harap masyarakat berhati-hati dalam mengelola ekonominya agar pendapatan yang sedikit bisa memenuhi kebutuhan hidup menjelang lebaran," imbuhnya.

Selesai acara di Masjid Bapak Bupati berkenan singgah di rumah Kepala Dusun Sambiroto yaitu Budi Wuryanto, untuk sekedar ngobrol santai dengan warga. Ada yang membanggakan dari acara safari ramadhan malam itu, salah seorang pengikut rombongan Bupati nyeletuk bilang " Walaupun di tengah hutan Dusun Sambiroto cukup regeng, buktinya Bapak Bupati betah berlama-lama dan tidak seperti biasanya yang hanya sebentar dan langsung pulang setelah selesai acara ".

Menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kita tentunya warga Dusun Sambiroto, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang yang notabene keberadaannya jauh ditengah hutan masih dapat perhatiaan dari Beliau Bapak H. Muhtarom, S.Sos. Bupati Madiun.
Beginilah seyogyanya menjadi seorang pemimpin yang senantiasa dekat dengan rakyatnya, patut diteladani tentunya. Tidak seperti pejabat-pejabat di Dusun/Desa Antah Berantah, Kecamatan Kabur Kanginan yang merasa syok menjadi pejabat, selalu gila untuk dihormati dan minta di nomer satukan juga diistimewakan dalam segala hal. Mau dekat dengan rakyatnya hanya yang dianggap " Bolone " saja.

 Inilah seorang Pemimpin/ Pejabat yang dekat dengan rakyat.

Rabu, 02 Juli 2014

PENCITRAAN SATELIT
DUSUN SAMBIROTO



Hutan yang dulu sangat lebat mengelilingi dusun, waktu penulis masih menjadi penggembala sapi kini sudah nampak gundul disana sini. Rindu masa kecil yang penuh kedamaian, mandi ramai-ramai di sungai yang berada di timur dusun, mencari kayu bakar dengan mengambil ranting-ranting kering dari pohon jati, memetik buah-buah dihutan yang disediakan oleh alam seperti Juwet, Cacil, Mantang dan lain-lain. kurindu suara cericit burung Jalak, Kepodang, Betet, Gelatik dan lain - lain  yang kini juga sudah tiada lagi (punah).

Melestarikan Adat Istiadat,


RITUAL BERSIH DESA


Bersih Desa adalah sebuah ritual dalam masyarakat kita. Bersih Desa merupakan warisan dari nilai-nilai luhur lama budaya yang menunjukkan bahwa manusia jadi satu dengan alam. Ritual ini juga dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap alam yang menghidupi mereka.
Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat . Di jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual bersih desa di jawa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang. Ritual Bersih Desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah musim panen tiba dan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Ritual Bersih Desa.
Ritual Bersih Desa sendiri terdiri dari beberapa tahapan, diawali dengan kerja bakti membersihkan lingkungan yang dilakukan oleh seluruh warga desa baik membenahi jalan atau gang-gang, selokan, pos ronda agar terlihat rapi dan bersih. Selain itu biasanya warga juga membersihkan makan-makam yang dianggap keramat, terutama makam-makam leluhur, sosok atau tokoh yang pernah menjadi panutan masyarakat desa tersebut. Tujuan lain adalah untuk membersihkan halangan atau kesusahan yang ada (resik sukerta/sesuker) agar kehidupan seluruh warga tenang dan tenteram.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan persiapan upacara adat yang dilaksanakan untuk wujud sukur dan permohonnan kepada Tuhan YME atas kesejahteraan dan kesehatan yang diberikan kepada warga desanya, di daerah lain kegiatan upacara adat ini dilakukan untuk memohon dan berterima kasih justru kepada leluhur dan dilakukan di makamnya atau dirumah juru kunci makamnya. Tempat pelaksanaan upacara pada waktu dulu dilaksanakan di Pendopo, tetapi karena kemajuan jaman tempat semakin terbatas maka pelaksanaan tempat upacara dilakukan di tempat Rois atau Kaum. Kegiatan ini biasanya disertai dengan kirab yaitu iring-iringan yang menyertai perjalanan upacara adat menuju tempat yang dianggap keramat dan dibawa pula sesaji yang berasal dari hasil panen warga desa yang dipersembahkan kepada leluhur sebagai symbol kesejahteraan yang mereka peroleh selama setahun. Adapun sesaji yang menjadi bagian dari kegiatan upacara adat ini akan dibagikan atau diperebutkan oleh warga desa yang percaya bahwa sesaji tersebut bisa mendatangkan berkah. Umumnya sesaji yang dipergunakan seperti :
  • Nasi Gurih, sebagai persembahan kepada para leluhur
  • Ingkung, sebagai lambang manusia ketika masih bayi dan sebagai lambang kepasrahan pada Yang Maha Agung
  • Jajan Pasar, sebagai lambang agar masyarakat mendapat berkah
  • Pisang Raja, sebagai lambang harapan agar mendapat kemuliaan dalam masa kehidupan
  • Nasi Ambengan, sebagai ungkapan syukur atas rezeki dari Yang Maha Agung
  • Jenang, berupa jenang merah putih (lambang bapak dan ibu) dan jenang palang (penolak marabahaya)
  • Tumpeng, berupa tumpeng lanang (lambang Yang Maha Agung) dan tumpeng wadon (lambang penghormatan pada leluhur) yang ukurannya lebih kecil
Ritual Besih Desa ini ditutup dengan pegelaran kesenian, biasanya adalah wayang kulit dengan lakon cerita “Makukuhani” atau “Sri Mulih” atau “Sri Boyong” yang mengisahkan legenda Dewi Sri sebagai lambang kemakmuran agar terus bersemayam di desa tersebut.
Sesajen merupakan simbol penghormatan kepada “Gusti”. Sebab, masyarakat jawa percaya dengan kekuatan di luar mereka. Inilah cara pandang kosmos masyarakat jawa. Sesajen, diwujudkan dengan beberapa makanan, sebagai simbol bersyukur kepada alam yang telah memberikan kecukupan.
Dalam sejarah kehidupan dan alam pikiran masyarakat Jawa, alam di sekitar masyarakat sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Alam sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat, bahkan dalam mata pencaharian mereka. Sebagai contoh yang sangat sederhana, musim sangat berpengaruh pada mata pencaharian bercocok tanam. Mungkin karena kedekatan masyarakat terhadap alam pula yang menyebabkan berkembangnya pemikiran mengenai fenomena kosmogoni dalam alam pemikiran masyarakat Jawa, yang kemudian melahirkan beberapa tradisi atau ritual yang berkaitan dengan penghormatan terhadap alam tempat hidup mereka.
Nah, itulah kemudian ritual bersih desa menjadi sebuah upaya pelestarian alam. Dengan modal sosial dan budaya yang telah turun temurun, menjadikan ritual bersih desa sangat penting untuk membentuk paradigma Hamemayu Hayuning Buwana.
Semoga dengan adanya Bersih Desa dapat membawa berkah baik bagi Desa ,Masyarakat dan ekonomi warga desa semakin meningkat………Amin.

 Pagelaran Wayang Kulit yang biasa dijadikan puncak acara Ritual Bersih Desa

Kamis, 05 Juni 2014

MASJID BAITUR ROHMAN

Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid.

Masjid Baitur rohman berada di Dusun Sambiroto Desa Nampu Kecamatan Gemarang didirikan dengan cara swadaya murni dari masyarakat Dusun Sambiroto pada tahun 1988 untuk menggantikan langgar kecil yang terbuat dari kayu pada saat itu. Penulis kecil belajar mengaji dilanggar kecil juga kala itu. Seiring berjalannya waktu dan makin berkembangnya pertumbuhan jumlah penduduk, maka masjid yang ada perlu dikembangkan untuk menjadi lebih besar sehingga dapat menampung jumlah jemaat yang lebih banyak. Dengan segala upaya memohon bantuan dana dari Pemerintah Provinsi, insya Allah pada bulan Agustus 2014 akan dimulai pelaksanaan rehab. gedung masjid Baitur rohman dengan sumber dana dari Pemprov. Jatim.
Pelaksana dari rehab. Masjid dimaksud adalah Takmir Masjid Baitur rohman Dusun Sambiroto Desa Nampu Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun sendiri.



  
Gotong royong mendirikan soko guru
Empat soko guru masjid

Pembuatan atap bagian atas
Pengecatan genteng

SEBAGIAN KEGIATAN DARI REMAJA MASJID BAITUR ROHMAN



" Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat Jum'at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. " (Surah Al-Jumu'ah ayat : 9)

Rabu, 04 Juni 2014

Kelompok Tani " SAMBISARI TANI "


Kelembagaan petani (kelompok tani)  mempunyai fungsi: sebagai wadah proses pembelajaran, wahana kerja sama, unit penyedia sarana dan prasarana produksi, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta unit jasa penunjang.
1.       Kelas Belajar, wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat,  pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.
2.       Wahana Kerjasama, untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. sehingga usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan,
3.       Unit Produksi, Usahatani yang dilaksanakan secara keseluruhan harus dipandang  sebagai  satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.
 Kelembagaan dapat berbentuk kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, atau korporasi.  .Kelembagaan difasilitasi dan diberdayakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan para anggotanya.
Peraturan Menteri Pertanian, Nomor :   273/Kpts/ OT.160/4/2007, tanggal 13 April 2007, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. Kelompok tani adalah kumpulan petani/ peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
Menurut Mardikanto (1993) pengertian kelompok tani adalah sekumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupum petani-taruna yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan dipimpin oleh seorang kontak tani, sedangkan menurut Departemen Pertanian (2007), kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan anggota/petani dalam mengembangkan usahanya 
     Kelembagaan Petani dan Pelaku Usaha Pertanian Lainnya merupakan :
1)      Kelembagaan petani dan pelaku usaha pertanian lainnya adalah organisasi yang anggotanya petani dan pelaku usaha pertanian lainnya dan dibentuk oleh mereka,   baik formal maupun non formal.
2)      Kelembagaan petani yang formal berupa koperasi petani dan atau bentuk organisasi badan hukum lainnya.
3)      Kelembagaan petani yang non formal dapat berbentuk kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan asosiasi petani.
4)      Kelembagaan petani tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan para anggotanya. 
          Gabungan kelompok tani terdiri dari kelompok tani-kelompok tani yang ada dalam satu wilayah administrasi desa atau berada dalam satu wilayah aliran irigasi petak pengairan tersier (Departemen Pertanian, 1980). Sedangkan Departemen Pertanian (2007) mengemukakan bahwa Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

C. Ciri Kempok Tani
Beberapa hal yang menjadi cirri kelompok tani adalah;
Saling mengenal, akrab dan  saling percaya diantara sesama anggota,
Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani,
Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi  maupun sosial, bahasa, pendidikan  dan ekologi.
Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama  anggota berdasarkan kesepakatan bersama.

D. Unsur Pengikat Kelompok tani
Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya,
Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para anggotanya,
Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya,
Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang kurangnya sebagian besar anggotanya,
Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang program yang telah ditentukan.

E. Gabungan Kelompok tani
Gabungan beberapa kelompok tani yang berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif (Peraturan Menteri Pertanian , nomor :   273/Kpts/ OT.160/4/2007, tanggal 13 April 2007, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani)
Wilayah kerja GAPOKTAN sedapat mungkin di wilayah administratif desa/kecamatan, tetapi sebaiknya tidak melewati batas wilayah kabupaten/kota.
Fungsi Gapoktan
Unit Usaha Jasa produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar (kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga);
Unit Usaha Jasa Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan lainnya)  serta  menyalurkan kepada para  petani melalui kelompoknya;
Unit Usaha Jasa Penyediaan Modal Usaha   dan menyalurkan  secara  kredit/pinjaman kepada para petani yang memerlukan;
Unit Usaha Jasa Proses Pengolahan Produk para anggota (penggilingan, grading, pengepakan dan lainnya)  yang dapat meningkatkan nilai tambah,
Unit Usaha Jasa Menyelenggarakan Perdagangan, memasarkan/ menjual produk petani kepada pedagang/industri hilir.
Proses Penumbuhan Gapoktan antara lain sebagaai berikut:
1.     Mengidentifikasi kelompok-kelompok tani yang mempunyai jenis usaha  hampir sama pada wilayah tertentu (sentra/kawasan pertanian).
2.      Setiap kelompok mengadakan koordinasi untuk bekerjasama antar kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya.
3.     Melaksanakan pertemuan/musyawarah antar pengurus kelompok (yang mewakili kelompok) untuk membuat kesepakatan-kesepakatan usaha dengan skala yang lebih besar dalam upaya memperkuat posisi tawar (bergaining position).
4.     Membuat aturan-aturan  yang pengikat (sebaiknya secara tertulis) terhadap kesepakatan dari musyawarah antar kelompok tersebut serta sanksi-sanksinya apabila terjadi pelanggaran kesepakataan.
5.     Menentukan pengurus dari Gapoktan tersebut untuk melaksanakan kegiatan usaha bersama sesuai dengan kebutuhan Gapoktan tersebut. Penentuan pengurus Gapoktan harus dapat mewakili kepentingan  dari semua kelompok yang bergabung.
6.     Membuat Berita Acara yang diketahui oleh Instansi Pemerintah terkait.
7.     Adanya Rencana Usaha bersama (RUB)
Dengan bergabungnya kelompok tani tersebut dalam suatu wadah kelembagaan tani dalam bentuk Gapoktan, keberadaan petani akan lebih berdaya, yaitu sebagai berikut:
1.     Jumlah anggota produksi yang dihasilkan dapat terkumpul lebih banyak, karena setiap anggota/kelompok mengumpulkannya untuk kepentingan bersama.
2.     Kontinuitas hasil akan lebih mudah diatur, karena Gapoktan dapat memusyawarahkan rencana usaha kegiatannya bersama kelompok, sehingga jadwal tanam dan tata laksana kegiatannya dapat direncanakan sesuai dengan kebutuhan anggota dan kebutuhan pasar.
3.       Petani menjadi subyek, karena Gapoktan diharapkan dapat bernegosiasi dengan pihak mitra usaha sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
4.     Petani mempunyai posisi yang lebih kuat dalam posisi tawar, karena dapat memilih alternatif yang menguntungkan serta dapat mangakses pasar yang lebih baik.
5.     Dapat menjalin kerjasama usaha yang saling menguntungkan dengan koperasi, baik sebagai anggota maupun sebagai mitra usaha.

F. Pengelompokkan atas Sistem Agribisnis
          Pengelompok petani dapat didasarkan pada aktivitas yang terkait dengan dunia pertanian menjadi lima kelompok kelembagaan.
          Pertama;  kelembagaan pengadaan sarana input produksi. Dalam kelompok ini misalnya termasuk kelembagaan kredit atau kelembagaan permodalan usahatani, kelembagaan pupuk yang mencakup mulai dari pengadaan sampai distribusinya, kelembagaan benih yang juga begitu  kompleksnya yang salah satu bagiannya kita kenal dengan struktur JABAL (Jaringan Benih Antar Lapang), serta kelembagaan penyediaan dan distribusi pestisida. Tiap kelembagaan memiliki aspek kelembagaan tersendiri dengan menerapkan aturan-aturan kerja yang datang dari norma-norma tertentu, penentuan hak dan kewajiban antar bagian; serta struktur organisasi yang menentukan bagaimana keterkaitan antar bagian tersebut.
Kedua; kelembagaan dalam aktivitas budidaya, mencakup kelembagaan tenaga kerja, kelembagaan irigasi mulai dari bentuk yang tradisional sampai kelembagaan bentukan pemerintah (Perkumpulan Petani Penmakai Air = P3A), kelembagaan lahan (land tenure) dalam hal tata hubungan antara pemilik dan petani penggarap, serta kelembagaan panen. Dalam kelembagaan panen dapat dilihat tata hubungan kerja antara dan kesepakatan antara pemilik tanah, petani bawon , petani yang melakukan kedokan , penderep , pembeli gabah atau pedagang pengumpul gabah, rombongan buruh panen yang diupah oleh pedagang yang membeli secara borongan, pemilik alat panen (tresher), dan lain-lain 8. Dengan mempelajari kelembagaan panen kita bisa belajar bagaimana menangkap makna suatu gejala (kemampuan konatif), dan tak hanya kognitif saja (mengenali suatu gejala). Melalui kemampuan imajinasi sosiologis, kita dapat memberi makna dari gejala di tingkat mikro menjadi makro9. Contohnya adalah penelitian Clifford Geertz tentang panen untuk menerangkan struktur sosial masyarakat Jawa pada era Tanam Paksa. Menurutnya, panen yang menggunakan sistem dengan upah tetap (bawon) merupakan gejala involusi pertanian ( welfare institution dan poversty sharing), dan perubahan menjadi sistem tebasan merupakan gejala melemahnya involusi tersebut.
Ketiga; Kelembagaan terkait dengan aktivitas pengolahan hasil produksi. Dalam tahapan ini misalnya termasuk pengorganisasian sebuah penggilingan padi ( huller) , pemrosesan pisang menjadi produk keripik pisang, dan pembuatan sirop markissa mulai dari aktivitas pembelian bahan baku sampai siap dipasarkan. Seluruh orang yang terlibat di dalamnya bisa diidentifikasi, mereka diikat oleh kepentingan yang sama, dan tunduk kepada kesepakatan- kesepatakan yang diakui secara bersama. Kelompok ini juga memiliki struktur karena ada perbedaan peran dan tingkat kekuasaan, serta jaring kekuasaan tersebut.
Keempat; kelembagaan pemasaran. Hal ini merupakan kelembagaan yang cukup kompleks. Dalam pengertian Purcell, analisis kelembagaan pada tataniaga  pertanian merupakan proses penyampaian suatu barang dari produsen ke konsumen, dimana efisiensi merupakan indikator kelembagaan yang penting. "The institution are important. They are the base of the behavioral decision process and are the center of change. .... it will be the interaction of the institution along the marketing continuum frim producer to consumer that determines the degree of coordination and total system efficiency achieved.... toward increased efficiency in marketing .... the focus of the attention is extended to include the interstage actionsand interactions"  Dalam pengertian ini sudah tercakup aspek kelembagaan (perilaku, proses pengambilan keputusan, dan interaksi) dan keorganisasiannya hubungan antar bagian (interstage action and interaction) .  Hubungan sosial dalam dunia perdagangan sangatlah berbeda, dimana hubungan bersifat tersekat-sekat (dispersal) . Umumnya seorang pedagang hanya mengenal pelaku setingkat di bawahnya dan setingkat pula di atasnya. Pedagang hasil pertanian misalnya, tidak mengenal seluruh pedagang dalam seluruh titik saluran mulai dari pedagang pengumpul di desa sampai dengan pedagang pengecer di wilayah tujuan. Seorang pedagang besar sayuran di pasar induk Jakarta misalnya tidak pernah bertemu dengan konsumen langsung, karena hanya pedagang sayur kelilinglah yang langsung bertemu muka dengan pembeli akhirnya.
Kelima; kelembagaan pendukung. Dalam kelompok ini termasuk kelembagaan koperasi yang sedemikian pentingnya bahkan diurus oleh satu departemen, demikian pula dengan kelembagaan penyuluhan pertanian (lihat Box 1), serta kelembagaan penelitian mulai dari penciptaan sampai dengan delivery sistem -nya yang membutuhkan suatu organisasi khusus. Apa yang terjadi pada kelembagaan penyuluhan adalah tidak terjadinya kesesuaian antara konsep-konsep ideal yang harus dijalankan dengan struktur yang dimilikinya. Atau, tidak ada kecocokan antara aspek kelembagannya dengan aspek keorganisasiannya. Untuk menampilkan sosok seorang "guru di pesantren",  "pendeta", ataupun "penasehat"; tak sesuai dengan strukturnya yang faktanya berada di bawah pemerintah, dimana ia harus bekerja dengan "memerintah". Ini karena posisinya yang merupakan subordinasi dari organisasi pemerintah. Permasalahan ini telah berdampak kepada tidak optimalnya pelaksanaan peran penyuluhan.
Kelompok Tani " SAMBISARI TANI " beralamat di Jl. Srampangmojo No. 4 Dusun Sambiroto, Ds. Nampu, Kec. Gemarang, Kab. Madiun KP : 63156. 
Budi Wuryanto Kepala Dusun Sambiroto 


 

Pengeboran Sumur Dalam
















Pelaksanaan Pengeboran Sumur Dalam

Salah satu aset Poktan Sambisari Tani